Judul Artikel : PANTAI TANJUNG KELIAN, PANTAI BERSEJARAH DI PULAU BANGKA
Link Artikel : PANTAI TANJUNG KELIAN, PANTAI BERSEJARAH DI PULAU BANGKA
PANTAI TANJUNG KELIAN, PANTAI BERSEJARAH DI PULAU BANGKA
Artikel Wisata Budaya Dan Sejarah, Artikel Wisata Pantai,Tag : Wisata Budaya Dan Sejarah, Wisata Pantai,
Pantai Tanjung Kelian, Pantai Bersejarah Di Pulau Bangka
ReyGina Wisata | Pulau Bangka adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah timur Pulau Sumatra, Indonesia yang memiliki banyak Pesona Alam Yang Indah dan menakjubkan. Pulau Bangka juga terkenal akan keindahan pantai-pantainya yang pada umumnya berpasir putih, bersih dan halus. Pantai-pantainya cukup landai dengan ombaknya yang cukup besar yang banyak dikelilingi oleh batu vulkanik yang unik dan indah seperti Pantai Matras, Pantai Parai Tenggiri, Pantai Tanjung Pesona, Pantai Pasir Padi atau Pantai Tanjung Kelian, Pantai Bersejarah di Pulau Bangka.
Pantai Tanjung Kelian adalah salah satu pantai nan indah dan memesona di Kabupatan Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, Indonesia. Pantai indah berpasir putih ini terletak sekitar 9 kilometer dari pusat Kota Muntok.
Selain menyajikan keindahan pantai yang masih alami, Di Pantai Tanjung Kelian juga terdapat beberapa tempat bersejarah seperti adanya mercusuar setinggi 56 meter buatan Belanda berasitektur bergaya Inggris yang dibangun pada tahun 1862. Mercusuar ini masih berdiri dengan sangat kokoh dan masih berfungsi dengan baik dengan memancarkan lampu sorot sejauh 25 mil untuk memandu kapal-kapal yang keluar masuk Selat Bangka.
Dari atas mercusuar anda juga dapat memandangi keindahan Pantai Tanjung Kelian dengan pasir putihnya serta pulau-pulau kecil lainnya di dekat Pulau Bangka.
Selain itu di Pantai Tanjung Kelian juga terdapat sebuah bangkai kapal tua Van Der Parra yang tenggelam karena di bom oleh tentara Jepang, Kapal ini berada ditepi Pantai Tanjung Kelian dan dikubur di pantai ini untuk selama-lamanya. Selan kapal Van Der Parra anda juga dapat melihat kapal-kapal lainnya yang terdampar di Pantai Tanjung Kelian ini sebagai saksi sejarah.
Selain itu, di Pantai Tanjung Kelian juga dibangun Monumen Perang Dunia II pada 2 Maret 1993 yang letaknya tidak jauh dari Mercusuar. Monumen ini dibangun dengan tujuan untuk mengingatkan kembali korban Perang Dunia II dan tenggelamnya sebuah kapal perang milik sekutu di Selat Bangka pada tahun 1942.
Pada monumen ini tertulis : 8th Australian Division, 2nd Australian Imperial Force, This memorial honours the heorism and sacrifice of member of the Australian of Army Nursing Service, who serven in the Bangka area in the sea and world war during the years 1942-1945.
Lot at sea off Bangka Island when SS Vyner Brooke was bombed and sunk by Japanese Air Craft on 14 February 1942 shot and killed on Raji Beach by Japanese Soldier on 16 February 1942.
Monumen Perang Dunia II di Pantai Tanjung Kelian ini khusus dibangun untuk mengenang kembali peristiwa kapal SS Vyner Brooke yang di bom dan tenggelam di Laut Muntok. Para korban yang meninggal pada saat pengeboman berjumlah 12 orang yang diantaranya adalah OD Paschke, MHM Dorsch, CM Enis, K, Kinsella, GH McDonald, LJ Russel, Mschuman, AM Trenerry dan MM Witon. Yang ditembak dipantai berjumlah 21 orang, yang tewas dalam tawanan Jepang di Sumatera 4 orang sedangkan 12 orang lainnya kembali ke Australia yakni CJ Ashton, KC Blake, JJ BlanchV Bullwinkel, VA Clancy, CM Pelforece, JG Poyle, JK Greer, JB Gunther, EM Hannah, I Harper dan NG James.
Sementara seorang perawat bernama Miss Vivian, selamat walaupun sempat terdampar di Pantai Raji yang dekat dengan Pantai Tanjung Kelian.
Pantai Tanjung Kelian yang kini lebih dikenal dengan sebutan Teluk Inggris atau Teluk Menggeris ini layak untuk anda kunjungi saat berlibur ke Kepulauan Bangka Belitung. Selain dapat menyaksikan keberadaan saksi sejarah, Di Pantai Tanjung Kelian anda dapat melakukan aktivitas bersantai, berenang atau berjemur matahari sambil menyaksikan panorama sunset yang sangat menakjubkan diatas cakrawala senja Pantai Tanjung Kelian.
sumber:portal.bangkabaratkab.go.id
0 comments:
Posting Komentar