Rabu, 18 Oktober 2017

MENENGOK KEASRIAN DESA BAYAN DI NTB

MENENGOK KEASRIAN DESA BAYAN DI NTB - Salam Pemirsa Potrait Sukabumi, Pada artikel kali ini yang berjudul MENENGOK KEASRIAN DESA BAYAN DI NTB, saya berharap mudah-mudahan isi artikel yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Judul Artikel : MENENGOK KEASRIAN DESA BAYAN DI NTB
Link Artikel : MENENGOK KEASRIAN DESA BAYAN DI NTB

Baca juga


MENENGOK KEASRIAN DESA BAYAN DI NTB

Artikel Wisata Pulau Lombok,
Tag : ,

Menengok Keasrian Desa Bayan Di NTB  


ReyGinaWisata | Sejak zaman dahulu Indonesia memang terkenal memiliki keanekaragaman dan adat istiadat yang beraneka ragam yang sekarang telah menjadi suguhan wisata yang menarik untuk Anda nikmati. Salah satunya adalah Menengok Keasrian Desa Bayan Di NTB yang terletak di kaki Gunung Rinjani, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Selain dapat menikmati keindahan alamnya yang masih asri dan alami, Di Desa Bayan Anda juga dapat menikmati sekelumit kehidupan masyarakat Suku Sasak dengan keanekaragaman budaya dan adat istiadatnya.

Desa Wisata Bayan, NTB
 Desa Bayan, NTB

Desa Bayan adalah salah satu Desa Wisata Terbaik Di Indonesia yang menarik untuk Anda kunjungi. Desa ini terletak di kaki Gunung Rinjani atau sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani atau tepatnya berada di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Terletak sekitar 75 kilometer dari kota Mataram, Desa seluas 2.600 hektar persegi ini juga menjadi jalur pendakian menuju Danau Segara Anak dan puncak Gunung Rinjani. Apabila Anda tidak mendaki puncak gunung yang menawarkan panorama alam yang sangat memesona ini, Anda dapat singgah ke Air Terjun Sindang Gile dan Air Terjun Tiu Kelep untuk mandi atau sekedar menikmati keindahannya. Selain itu adanya dua air terjun yang terdapat di sekitar Desa Bayan adalah tujuan wisata alam lainnya yang menarik untuk Anda kunjungi.

Puncak Gunung Rinjani, NTB
Gunung Rinjani, NTB

Desa Bayan di huni oleh Suku Sasak yang memiliki kearifannya tersendiri dalam menjaga keasrian adat dan alam sekitar yang mereka huni. Suku Sasak masih memegang teguh adat dan mematuhi aturan adat yang diwariskan oleh para leluhurnya. 

Di Desa Bayan Anda masih dapat menyaksikan bentuk dan tata bangunan adat, rumah hunian dan tempat ibadah serta serangkaian upacara, tradisi dan pola hidup yang masih tetap dijalankan dari zaman nenek moyang mereka dulu hingga sekarang.

Rumah-rumah hunian dan rumah adat Suku Sasak hanya memiliki satu pintu dan tidak memiliki jendela. Ciri lainnya yang dapat Anda temukan adalah atapnya terbuat dari rumbia, berdinding bambu dengan lantai yang terbuat dari tanah liat yang dipadatkan. Jadi tidaklah heran jika Anda Menengok Keasrian Desa Bayan Di NTB ini Anda akan menemukan bentuk fisik dan pola pembagian ruang dan fungsi dari setiap rumah adalah sama satu dengan yang lainnya.

Masjid Tertua Di NTB
Masjid Bayan Beleq

Selain itu saat Anda Menengok Keasrian Desa Bayan Di NTB, Anda juga dapat menemukan Masjid Tertua Di Lombok yang berdiri pada abad ke-16 yaitu Masjid Bayan Beleq. Masjid ini masih mempertahankan arsitektur awal sejak didirikannya. Masjid ini tingginya hanya 1,5 meter yang dimaksudkan agar setiap orang yang masuk menundukkan kepalanya sebagai simbol hormat atau merendahkan hati. Lantainya masih menggunakan tanah liat yang dipadatkan dan penerangannya tetap menggunakan obor sebagaimana para leluhur wariskan. 

Danau Segara Anak
Danau Segara Anak, NTB

Penduduk asli Desa Bayan yaitu Suku Sasak sangat arif menjaga kelestarian lingkungan dan alam sekitar. Sumber Mata Air Mandala yang terkenal akan kejernihanya adalah salah satu dari sembilan mata air di kaki Gunung Rinjani yang menjadi kebanggaan masyarakat Desa Bayan yang masih dapat Anda nikmati keasriannya.

Penduduk Suku Sasak sangat menjaga keberadaan mata air tersebut sehingga terdapat aturan yang dibuat khusus oleh pemangku adat (awiq-awiq). Awiq-awiq adalah peraturan mengenai larangan merusak hutan adat (pawang). termasuk dilarang mencemari Mata Air Mandala. Jika ada yang melanggar akan dikenakan denda seekor kambing atau uang Rp.10.000,- , beras satu gantang atau sekitar 3.125 kilogram,   

Air Terjun Sindang Gile,

Desa Bayan masih memegang teguh serangkaian peraturan adat istiadatnya. Oleh karena itu saat Anda memasuki kawasan ini hormatilah budaya mereka dengan cara tidak melakukan hal-hal yang dianggap melanggar peraturan adat.

Memasuki kawasan rumah adatpun tidak boleh sembarangan. ada serangakaian peraturan yang harus diikuti. Oleh karena itu ada baiknya Anda menyewa jasa guide untuk mengunjungi daerah ini sehingga mendapatkan informasi lebih mengenai Desa Bayan ini. 


0 comments:

Posting Komentar